Minggu, 11 Juli 2010

Belenggu Kemalasan

Bacaan: Amsal 6:4-11
Setahun: Ayub 25-27; Kisah Para Rasul 12
Nats: Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan
tangan bocorlah rumah (Pengkhotbah 10:18)


Si Didi ingin latihan angkat beban. Remaja ini memang kegemukan. Ketika ia bersama ayahnya melewati toko perlengkapan olahraga, Didi minta dibelikan barbel seberat sepuluh kilogram. Ayahnya tahu anaknya pemalas, maka ia bertanya, "Kalau Ayah belikan, apa kamu nanti akan memakainya tiap hari?" Didi menjawab, "O, tentu! Aku janji deh." Sang ayah lalu membayar di kasir dan menyuruh Didi membawa barbel itu ke mobil. Baru beberapa detik, si Didi sudah mengeluh, "Tolong bawakan dong, Yah! Ini berat sekali!"

Kemalasan adalah rasa segan untuk bekerja atau berjuang. Para pemalas tidak mau bersusah payah mengeluarkan tenaga maupun pikiran. Jika diperhadapkan dengan perkara sulit, ia suka menunda-nunda. "Besok saja! Nanti saja!" Seorang pemalas bisa saja bercita-cita tinggi, tetapi ia ingin mencapainya dengan cara yang mudah, nyaman, dan tanpa memeras keringat. Tentu saja ini mustahil! Kemalasan yang dibiarkan akan menggiring orang masuk ke jalan kemiskinan dan
kekurangan (ayat 11). Bagaimana caranya keluar dari belenggu kemalasan? "Lepaskanlah dirimu dari jerat!" (ayat 5). Kita harus mendisiplin diri sendiri; berinisiatif untuk menuntaskan setiap tugas dan pekerjaan tanpa menunda-nunda.
Periksalah agenda hidup Anda. Adakah target-target yang tak tercapai karena Anda dibelenggu kemalasan? Apakah Anda terus menunda waktu untuk menghubungi seseorang, membaca buku, merapikan rumah, berolahraga, memeriksakan diri ke dokter, membuat rencana masa depan, atau lainnya? Hari ini juga, lepaskanlah diri Anda dari belenggu kemalasan! —-JTI

KEMALASAN ADALAH KEBIASAAN UNTUK BERISTIRAHAT SEBELUM ANDA BENAR-BENAR MERASA PENAT

Amsal 6:4-11

4 janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk;
5 lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangkapan, seperti
burung dari pada tangan pemikat.
6 Hai pemalas,pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan
jadilah bijak:
7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau
penguasanya,
8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan
makanannya pada waktu panen.
9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring?
Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
10 "Tidur sebentar lagi,mengantuk sebentar lagi, melipat tangan
sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --
11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang
penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Sumber: Renungan Harian (dot) net

0 komentar:


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Hot Car Pictures. Powered by Blogger